cover
Contact Name
-
Contact Email
jurnal@stiepari.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@stiepari.ac.id
Editorial Address
Jl. Lamongan Tengah No.2, Bendan Ngisor, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50233
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata
ISSN : 14115077     EISSN : 27748987     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian, ulasan ilmiah dan informasi lainnya di bidang pariwisata dan perhotelan. terbit 3 kali dalam setahun (Januari, Mei dan September).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018" : 9 Documents clear
POTENSI BUDAYA LOKAL DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA INDONESIA Prihantini, Lilies
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang merupakan sumber daya tarik utama dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan keragaman wisata yang berbasis pada sumber daya warisan budaya.Budaya lokal masyarakat Indonesia yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain merupakan hal yang menjadikan bangsa Indonesia unik. Pariwisata merupakan sector ekonomi penting di Indonesia. Kekayaan alam dan budaya lokal merupakan komponen penting dalam pariwisata Indonesia. Pariwisata budaya merupakan jenis pariwisata yang menawarkan kebudayaan yang berupa atraksi budaya, baik yang bersifat tangible maupun intangible, juga yang bersifat budaya yang masih berlanjut dan warisan budaya masa lalu, sebagai daya tarik utama untuk menarik kunjungan wisatawan. Tetapi perlu disadari bahwa pengembangan pariwisata budaya juga harus memperhatikan unsur konservasi/ pelestarian dan perlindungan, serta keberlanjutan budaya tersebut, termasuk potensi budaya lokalnya
PENGEMBANGAN BLEDUK KUWU SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ALAM DAN BUDAYA DI KABUPATEN PURWODADI GROBOGAN Suwarti, Suwarti
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan Daya Tarik Wisata Bleduk Kuwu Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan sebagai daya tarik wisata alam dan budaya yang memiliki keunikan dan tidak dimiliki oleh daerah lain.  Daya tarik wisata ini yang menarik adalah letupan-letupan  lumpur yang mengandung Garam, Belerang, Lumpur, Bleng. Penelitian di Bleduk Kuwu desa Kuwu Kecamatan Kradenan Kabupaten Purwodadi Grobogan ini tentang masalah  pengembangan yang belum maksimal dan perlunya perbaikan dan pengembangan lanjut untuk menarik wisatawan, dan bertujuan untuk  mengembangkan Daya Tarik Wisata Alam dan Budaya di Grobogan. Strategi penelitian menggunakan observasi langsung, metode wawancara mendalam, dengan pendekatan penelitian deskriftif kualitatif untuk penggambaran kondisi dan  masalah dalam  upaya pengembangan obyek. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk pengembangan Bleduk Kuwu, semua stake holder yaitu Desa Kuwu Kecamatan Purwodadi Grobogan, Dinas Pariwisata Olah Raga Dan Budaya, Pengelola Destinasi, dan Masyarakat  harus bekerjasama dalam pengembangan Daya Tarik Wisata di Bleduk Kuwu, dan perlu disediakan fasilitaswisata  yang memadai bagi Wisatawan.
POTENSI BUKIT CINTA WADUK JATI BARANG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ALAM DAN EDUKATIF DI DESA WISATA JAMALSARI KABUPATEN SEMARANG Mistriani, Nina
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi Bukit Cinta Waduk Jati Barang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Wisata Jamalsari Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan di desa wisata Jamalsari Kelurahan Kedungpani Kecamatan Mijen Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan daya tarik wisata, strategi pengembangan dan partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam pengembangan daya tarik wisata  alam dan edukatif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menerapkan fakta dilapangan. Daya Tarik panorama waduk Jatibarang yang disatukan dengan keindahan gardu pandang yang berbentuk love terbuat dari kayu dan wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas wisata air dan wisata edukatif di desa wisata Jamalsari. Metode pendekatan 3A (Atraksi, Fasilitas, Aksesibilitas). Kesimpulan Pemerintah, Dinas Pariwisata dan masyarakat desa wisata Jamalsari harus bekerjasama dalam pengembangan daya tarik wisata, serta tersedianya fasilitas yang memadai bagi wisata
SENI TRADISI BUDAYA, PEMUPUK JATIDIRI BANGSA (SUATU HARAPAN) Soehari, Hartoyo
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jati diri seseorang dapat diartikan sebagai sifat dasar, mental,  karakter, atau harga diri. Karakter orang Indonesia adalah hidup sederhana, patuh aturan, dan gemar gotong royong. Gotong royong itu kerjasama harmonis yang menghasilkan produk bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Contoh gamelan, dipukul bersama harmonis, menghasilkan  suara musik enak didengar, bermanfaat membuat orang santai tidak stres. Gotong royong adalah bagian tak terpisahkan dari sistim kebudayaan masyarakat Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki tradisi gotong royong. Tradisi ini telah muncul sebelum Indonesia terbentuk, ketika masyarakat masih menjalankan ritual keagamaan tradisional. Contoh Gugur Gunung dan Sambatan (Jawa), Song-osong Lombhung (Madura), Ngayah (Bali), Bari (Ternate Maluku Utara), Ammossi (Sulawesi Selatan), Paleo (Kalimantan Utara), Siadapari (Sumatera Utara) dan Huyula (Gorontalo) (Litbang Kompas, 2015). Karakter seseorang dapat berubah karena perubahan lingkungan. Misalnya, seseorang yang mendapat kekuasaan atau mendapat apa saja, maka karakternya akan terpengaruh ikut berubah. Arah perubahan itu ke kanan, ke arah yang baik, atau ke kiri, ke arah sebaliknya, tidak baik, kemudian pudar, akhirnya kehilangan jati diri, dan kehilangan banyak hal. Mardiyanto (2008, dalam Soetomo, dalam Raharjo, ed.: 2017). merasionalkan bahwa demikian pula suatu bangsa yang kehilangan harga diri, kepercayaan diri, dan jati diri, maka bangsa itu sebenarnya bangsa yang telah khilangan segala - galanya
PENTINGNYA MARTAROMBO BAGI ANAK MUDA DI SEMARANG Saragih, Evi Andriani
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Martarombo merupakan sebuah tradisi berkomunikasi suku Batak yang diterapkan ketika berkenalan dengan sesama suku Batak. Tradisi martarombo dilakukan untuk membentuk tali kekerabatan di antara sesama suku Batak dengan cara mencari hubungan marga dari kedua pihak yang berkenalan. Di Sumatera Utara sebagai daerah asal suku Batak tradisi ini masih kental dilaksanakan tidak terkecuali anak muda. Panggilan dan cara bersikap terhadap lawan bicara yang didasarkan atas dalihan na tolu (hula-hula, dongan tubu, dan boru) menjadi dasar interaksi antara suku Batak. Semarang sebagai salah kota perantauan anak muda suku Batak Toba menjadi fenomena menarik untuk diteliti terkait penerapan tradisi martarombo. Semarang sebagai kota bisnis dan pendidikan dan budaya yang multietnis menimbulkan pertanyaan apakah tradisi martarombo masih diterapkan anak muda ketika bertemu dengan sesama suku Batak. Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana anak muda menerapkan tradisi ini di Semarang, mencatat pergeserannya serta faktor yang mempengaruhinya. Martarombo yang masuk pada jenis komunikasi interpersonal merupakan tradisi berkomunikasi yang diturunkan dari nenek moyang suku Batak. Tradisi ini telah menjadi ritual komunikasi suku Batak ketika bertemu dan berkenalan dengan sesama suku Batak. Tujuan tradisi martarombo adalah menghubungkan ikatan kekerabatan marga suku Batak. Teori komunikasi sebagai ritual James W. Carey akan membantu menjelaskan peran komunikasi dalam kehidupan sosial suatu masyarakat, dalam hal ini adalah anak muda perantau suku Batak Toba di Semarang. Perlunya pelestarian martarombo bagi anak muda di Semarang. Mereka perlu banyak belajar kepada orang tua. Kiranya anak muda suku Batak Toba tidak malu sebagai suku Batak
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TAMU DI RESTORAN CANTING HOTEL DAFAM SEMARANG Maharany, Ricka May; Maria, Aletta Dewi
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja karyawan dengan kepuasaan kerja sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melalui pembagian kuesioner. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberi informasi yang berguna bagi pimpinan dan karyawan. Data yang diperoleh, diolah menggunakan analisis deskriptif dan analisis statsistik kuantitatif. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasaan kerja sebagai variabel moderasi di Patra Semarang Convention Hotel
POTENSI BUKIT CINTA WADUK JATI BARANG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ALAM DAN EDUKATIF DI DESA WISATA JAMALSARI KABUPATEN SEMARANG Mistriani, Nina
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi Bukit Cinta Waduk Jati Barang Sebagai Daya Tarik Wisata Di DesaWisata Jamalsari Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan di desa wisataJamalsari Kelurahan Kedungpani Kecamatan Mijen Semarang. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui potensi dan daya tarik wisata, strategipengembangan dan partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam pengembangandaya tarik wisata alam dan edukatif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif,menerapkan fakta dilapangan. Daya Tarik panorama waduk Jatibarang yangdisatukan dengan keindahan gardu pandang yang berbentuk love terbuat darikayu dan wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas wisata air dan wisataedukatif di desa wisata Jamalsari. Metode pendekatan 3A (Atraksi, Fasilitas,Aksesibilitas). Kesimpulan Pemerintah, Dinas Pariwisata dan masyarakat desawisata Jamalsari harus bekerjasama dalam pengembangan daya tarik wisata, sertatersedianya fasilitas yang memadai bagi wisatawan
PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG SEBAGAI TEMPAT WISATA BUDAYA Winanto, Antonius Adi
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Kota Lama Semarang atau “The Little Netherland” merupakan kawasan yang heritage (bersejarah) karena memiliki keanekaragaman budaya masyarakat peninggalan penjajahan Belanda dan bangunan-bangunan yang masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini, di antaranya bangunan Gereja GPIB Immanuel (Gereja Blenduk), Stasiun Tawang, Jembatan Berok, Gedung Marabunta, bangunan Pabrik Rokok “Praoe Layar” dan masih banyak lagi. Kawasan ini dahulu merupakan tempat bermukim orang Belanda, orang Tionghoa dan bangsa Eropa lainnya yang mempunyai kegiatan utama sebagai pedagang. Total bangunan yang mencapai 274 unit menunjukkan bahwa kawasan kota lama dulunya merupakan kawasan pemukiman, sekarang dari total keseluruhannya 157 unit berstatus sebagai bangunan yang dihuni (baik untuk perumahan ataupun perkantoran, didominasi untuk perkantoran), 87 unit berstatus sebagai bangunan kosong (baik yang masih terawat maupun yang sudah rusak/ mangkrak), 28 unit berstatus disewakan (perkantoran), dan hanya 2 unit yang statusnya sekarang di jual
POTENSI KESENIAN TAYUB DI GROBOGAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA Wahono, Sri Mulyani; Pramusinto, Edipeni
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni tari Tayub adalah salah satu kesenian rakyat yang berkembang di daerah Jawa Tengah, yang pada mulanya berfungsi sebagai kesenian ritual, terutama sebagai pelengkap dalam upacara pasca panen dan perkawinan. Karena tuntutan zaman yang semakin bersifat profan dan komersial, seni tari Tayub kemudian mengalami perubahan fungsi, yaitu : tidak hanya sebagai tarian ritual tetapi juga sebagai hiburan. Perubahan fungsi tersebut, Tayub kemudian diidentifikasikan dengan pornografi. Citra negatif itu antara lain diakibatkan karena dalam acara Tayub disajikan minuman keras, demikian pula halnya dengan para penarinya; mereka umumnya berpakaian dan berperilaku yang merangsang birahi. Untuk menjaga agar citra seni tari Tayub kembali baik dan juga tetap eksis, maka diperlukan keterlibatan Pemerintah c.q. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan termasuk Dinas Pariwisata untuk menangani masalah tersebut di atas dalam bentuk antara lain : pembinaan, baik kepada para penari dan pemain yang terlibat dalam seni tari Tayub maupun kepada masyarakat pencinta kesenian Tayub. Dengan demikian, diharapkan kesenian Tayub tidak lagi diidentifikasikan sebagai pertunjukan yang bersifat pornografis dan juga diharapkan kesenian Tayub tetap eksis sebagai aset daya tarik pariwisata Jawa Tengah yang mampu menarik minat wisatawan, baik dari nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Jawa Tengah.

Page 1 of 1 | Total Record : 9